Kamis, 28 Juni 2012

MIMPI UNTUK MENCIPTAKAN ALAT YANG DAPAT MENGETAHUI BERAT BADAN JANIN DALAM KANDUNGAN IBU PADA TRIMESTER III SAAT USIA KANDUNGAN IBU MENDEKATI PERSALINAN

    Anak adalah pelengkap dalam sebuah keluarga. Setiap pasangan yang menikah selalu menginginkan adanya kehadiran seorang anak dalam keluarganya. Sebelum menjelaskan impian dan imajinasi saya, perkenalkan nama saya adalah Claudia Gabrilliyan Tiffany, saya adalah mahasiswa Akademi Kebidanan Pemerintah Kabupaten Kudus semester dua. Disini saya akan bercerita tentang imajinasi dan impian saya untuk menciptakan sebuah alat yang dapat mengetahui berat badan janin waktu trimester III dimana waktu Trimester ini ibu akan mendekati persalinan.
    Khayalan tingkat tinggi mungkin bagi orang yang membaca tetapi inilah dunia kebidanan yang erat dengan urusan ibu dan bayi. Tetapi ada maksud dan tujuan saya mengapa ada pemikiran dalam benak saya untuk menciptakan alat seperti ini. Saat seorang ibu hamil, seorang ibu harus memberi makanan yang bergizi bukan hanya untuk dirinya sendiri tetapi janin dalam kandungan tetapi seorang ibu juga harus dapat mengatur pola makan itu.
    Pada umumnya janin dalam kandungan dilahirkan setelah dikandung kurang lebih 40 minggu dalam rahim ibu, tentu harapan ibu dalam proses persalinan bisa normal, bayi sehat dan berat badan bayi bisa normal. Berat badan bayi normal secara umum adalah 3 Kg sampai 4 Kg dan bila dibawah 2,5Kg atau kurang dari 2,5 Kg dapat dikatakan bayi tersebut mengalami Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Agar seorang ibu dapat mencegah hal tersebut dari sini saya berfikir ingin menciptakan alat untuk mengetahui BB janin dalam lahir sehingga ibu itu dapat mencegah dan BB janin saat lahir dapat normal tidak mengalami BBRL.


 Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya bayi mengalami berat badan lahir rendah antara lain, dari faktor ibu seperti gizi saat hamil yang kurang, karena ibu tidak hanya harus memberi makan dirinya tetapi juga harus memenuhi gizi janin maka ibu harus dapat mengatur pola makan agar tidak berakibat buruk bagi janin. Penentuan status gizi dapat dengan cara mengukur berat badan ibu sebelum hamil dan kenaikan berat badan bayi selama hamil. Status gizi yang buruk dapat juga beresiko janin lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah dengan demikian bila ditemukan sejak awal kehamilan ibu dapat termotivasi agar ibu lebih memperhatikan kesehatannya. Selain gizi faktor lain adalah umur ibu saat kehamilan yang pada kelompok remaja atau wanita berusia lebih dari 40 tahun, selanjutnya jarak hamil dan bersalin terlalu dekat juga dapat menimbulkan pertumbuhan janin yang kurang baik, penyakit menahun ibu, gaya hidup juga berpengaruh seperti gaya hidup ibu yang suka mengkonsumsi obat-obatan, alkohol dll.
    Selain faktor dari ibu faktor kehamilan juga ada seperti komplikasi hamil diantaranya seperti pre-eklamsi/eklamsi, hidramnion, hamil ganda, pendarahan antepartum. Tidak hanya dari faktor ibu dan kehamilan tetapi faktor janin juga ada seperti cacat bawaan dan infeksi dalam rahim.
    Setelah kita mengetahui faktor yang dapat menyebabkan terjadinya Berat Badan Lahir Rendah dari internal sedangkan faktor tersebut juga dapat secara eksternal seperti dari faktor lingkungan yang meliputi kebersihan dan kesehatan lingkungan serta tempat tinggal dan faktor ekonomi dan sosial yang meliputi jenis pekerjaan, tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu hamil.
    Ternyata banyak faktor yang berpengaruh, sebelum semua terjadi sebaiknya  kita mencegah itu semua. Mencegah terjadinya Berat Badan Lahir Rendah. Untuk membantu para ibu hamil ingin saya ciptakan alat ini.
    Wah.... kalau ada alat ini mungkin angka kejadian Berat Badan Lahir Rendah berkurang, karena kita tahu berat badan janin kita dalam kandungan jika sudah normal y alhamdulilah tetapi jika kurang dari normal ya kita harus ada usaha untuk mengatasi hal tersebut.
    Tentu bagi saya alat yang positif untuk diciptakan bagi para ibu hamil dan kesehatan janin ya.... semoga impian dan imajinasi ini bisa terwujud. Dengan didukung alat kebidanan yang modern di zaman yang semakin modern seperti saat ini tentu angka kematian ibu dan bayi dapat berkurang serta harus didukung pula dengan sumber daya manusia yang baik. Tentunya tidak hanya didukung dengan alat yang modern saja tetapi juga pentingnya kualitas serta kuantitas dari tenaga kesehatan pula. Jadi ketrampilan seorang tenaga kesehatan juga sangat penting utamanya adalah bidan yang sangat erat kaitannya dengan kesehatan ibu dan anak.

    Demikian cerita saya tentang keinginan, imajinasi dan impian saya untuk menciptakan alat yang dapat mengetahui berat badan bayi pada trimester III pada saat menjelang persalinan. Disini saya juga menjelaskan alasan serta tujuan saya ingin menciptakan alat tersebut. Yang pasti tujuan utamanya adalah untuk mengurangi resiko ibu yang melahirkan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Semoga semua ini bukan hanya impian, imajinasi serta khayalan tingkat tinggi saja ya.... terima kasih semua untuk perhatiannya. 

Sabtu, 02 Juni 2012


Pengalaman Praktik KDPK
di RSUD Tugurejo Semarang


Sebelum saya bercerita sedikit tentang pengalaman praktik KDPK, perkenalan dulu akan lebih enak nich kan ada yang bilang gak kenal maka gak sayang. Perkenalkan nama saya Claudia Gabrilliyan Tiffany, mahasiswa Akademi Kebidanan Pemerintah Kabupaten Kudus semester 2. sekarang ini saya baru menjalankan praktik lahan saya yang untuk pertama kali, dan untuk Praktik pertama ini saya dapat di Semarang tepatnya di RSUD Tugurejo Semarang. Praktik lahan ini adalah Praktik KDPK (Ketrampilan Dasar Praktik Klinik).
Praktik KDPK adalah Praktik pertama sekaligus pengalaman pertama untuk bisa mengaplikasikan teori yang didapat di Akademi kedalam praktik langsung ke pasien. Tentu ini pengalaman yang sulit dilupakan karena pengalaman pertama bisa bertemu pasien untuk ditangani secara langsung. Pasti setelah praktik ini akan ada banyak cerita antar teman yang bisa bikin asrama tambah rame.
Dari pemberangkatan untuk kelompok RS Tugurejo berangkat paling awal daripada kelompok praktikan RS lainnya. Kelompok RS Tugu berangkat pada tanggal 21 mei 2012 pukul 05.00. RS tugu berangkat lebih awal karena Praktikan di RS Tugu harus sudah sampai ditempat pukul 07.30 untuk penyerahan. Penyerahan dilakukan secara formal. Dari Dosen AKBID PEMKAB yang mendampingi penyerahan adalah Bu Jamilah, SSiT. Kami sampai di RSUD Tugurejo Semarang pukul 07.00, jadi kami sampai setengah jam lebih awal. Jadi untuk penyerahan juga dilakukan lebih awal, didampingi Bu Jamilah, SSiT selaku pendamping, Bu Ratna Dewi, Skeb.MM selaku bidang keperawatan RSUD Tugurejo Semarang serta Bu Atun selaku Kasih Keperawatan Rawat Inap RSUD Tugurejo semarang. Setelah penyerahan dilakukan oleh Bu Jamilah, SsiT dan diterima oleh Bu Ratna dewi, Skeb.MM. Kami melanjutkan perjalanan ke Wisma untuk menaruh barang-barang. Disinilah tempat kami tinggal selama disini. Wisma ini dikelola oleh Bu Titik. Setelah dari wisma kami kembali ke RSUD Tugurejo semarang untuk orientasi ruangan yang dipandu oleh Bu Renny. Dari Akademi di RSUD Tugurejo memakai 2 ruangan yaitu Ruang Amarilis selama 2 minggu dan Ruang Flamboyan selama 2minggu pula. Untuk saya minggu pertama dan kedua berada di Amarilis dulu.

Orientasi sampai di Amarilis I karena Amarilis sendiri ada Amarilis I,II, dan III. Tetapi dari Akademi hanya memakai Ruang Amarilis I. Setelah sampai di ruang Amarilis, orientasi dipandu oleh Ibu Ns Gendis Ambarwati, Skep selaku Kepala Ruang Amarilis. Setelah orientasi, dari Ibu Ns Gendis Ambarwati, Skep memberi pengarahan kepada kami dan membagi jadwal Dinas jaga pada hari itu karena setelah orientasi dan pengarahan yang mendapat Dinas Jaga pagi akan langsung kerja.
Setelah Ibu Ns Gendis Ambarwati, Skep membagi jadwal dinas jaga dan membacakannya, saya untuk pertama kali masuk dapat dinas jaga malam. Dinas jaga malam di mulai pukul 20.00 sampai pikul 07.00. pasti untuk hari pertama disana masih bingung harus ngapain dan masih punya pikiran nanti gimana disana apalagi jaga malam. Tetapi untungnya disana ada praktikan dari Akademi lain yang mau bantu saya sama teman-teman yang lain. Di Amarilis saya dapat teman praktikan dari Akademi Keperawatan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dari Poltekkes semarang, dari Akademi Keperawatan Widya Husada semarang.tetapi untuk Widya Husada sama Poltekkes semarang datangnya bareng sama AKBID PEMKAB, tetapi untuk dari AKPER PEMPROV udah 1minggu lebih dulu disana jadi lebih tahu disana gimana jadi mereka yang bantu kami.
Untuk pertama kali saya jaga malam, tindakan pertama kali yang saya lakukan kepada pasien adalah ganti plabot infus, terus setelah tindakan ganti plabot infus saya melakukan tindakan injeksi intra selang, untuk tindakan injeksi intra selang untuk pertama saya diajari sama praktikan pemprov setelah saya sudah tahu caranya akhirnya setiap injeksi saya sudah bisa, setelah injeksi tengah malam saya melakukan GDS (Gula Darah Sewaktu) jadi tindakan ini dilakukan pada pasien yang mengalami Diabeters Militus.Hari-hari ini dilalui banyak sekali pengalaman dan kompetensi-kompetensi yang saya dapat.
Hari-hari terus saya jalani disini banyak tindakan-tindakan yang saya lakukan di Rumah Sakit yang ternyata itu tindakan berbeda sama teori, pada prinsipnya sama tetapi dalam teori kadang ada yang tidak dilakukan dalam praktik jadi memang benar kalau ada pepatah “Pengalaman Adalah Guru yang Terbaik”. Selama praktik dari hari pertama sampai sekarang saya merasa senang karena lewat praktik lahan ini saya bisa tambah pengalaman, tambah teman, tambah pengetahuan, tambah mengerti gimana capeknya kerja, tambah menyadari kalau kita sebagai tenaga kesehatan itu harus siap setiap saat walaupun tengah malam dan dalam kondisi ngantuk kita harus siap. Karena waktu saya jaga malam pasien kadang kan ada yang minta ganti plabot, infusnya macet atau apa pun kita sebagai tenaga kesehatan yang jaga harus siap.

Inilah sekilas pengalaman saya selama praktik lahan di RSUD Tugurejo Semarang. Sebenarnya praktik saya masih 3minggu lagi karena saya sama teman-teman disini selama 4minggu. Semoga saja dengan waktu 4minggu ini dapat kami manfaatkan sebaik mungkin jadi pengalaman, pengetahuan dan keterampilan kami dapat bertambah melalui praktik lahan ini.
Terima kasih ya buat perhatian dan partisipasinya... sampai jumpa.....